Saya, Istri Paling Bahagia
Apakah salah jika saya bermimpi
indah? Jika salah, maafkanlah saya sebelumnya. Jika tidak, izinkanlah saya
untuk menuliskan segala mimpi yang mungkin akan terwujudkan atau tidak pada
beberapa tahun kemudian. Jika saya mampu. Jika itu memang takdirnya. Jika saya
masih memiliki umur panjang.
Saya adalah seseorang yang selalu
memikirkan segala sesuatunya terlalu ke depan. Terkadang saya merasa lebay.
Namun, saya rasa tidak begitu salah pula jika saya mulai merancang masa depan
dari jauh-jauh hari.
Meski si dia belum tahu di mana
keberadaannya, saya sudah memiliki jutaan rencana jika telah bersamanya.
Terbayang setiap subuh saya
bangun, mengajaknya solat subuh berjamaah lalu bercumbu sebentar di dapur.
Bersama kita memasak gairah.
Terbayang dia berangkat mencari
nafkah sambil membawa bekal makanan yang saya siapkan. Tak lupa saya menyiapkan
aneka buah-buahan sebagai penutup makannya nanti.
Di siang hari, saya bekerja di
rumah. Bukan hanya mengurus rumah, namun bekerja untuk diri sendiri. Menulis
sepanjang hari. Menjadi pengisi berbagai majalah digital. Mengurus komunitas yang
saya miliki. Memberesi berbagai naskah yang siap cetak. Beberapa hari sekali
menjadi pengisi di seminar. Arisan. Kursus bahasa asing. Bertemu kawan-kawan
penulis. Dan menjadi guru relawan untuk anak-anak jalanan.
Di sore dan malam hari, saya melewati waktu dengannya. Menonton TV, berkaraoke di ruang keluarga, dan kembali bercumbu.
Di akhir pekan, saya akan
mengajaknya untuk membuat karya bersama. Entah itu video yang nantinya akan
diunggah ke Youtube. Lagu romantis untuk akun Soundcloud kami berdua. Duet
menulis buku. Apa saja. Akhir pekan adalah hari khusus kami. Yang jelas, karya
yang kami buat pada hari itu akan berakhir dengan cumbuan mesra. Manis sekali.
Ini hanya rencana. Sekaligus harapan.
Akankah terwujud? Ini masih menjadi misteri. Sama seperti dirinya.
Saya, akan menjadi istri paling
bahagia.
1 komentar:
Write komentaryaaampuuun so sweet banget, romantis :)
Reply