YANK.
YANK. Aku rindu kamu dahulu. Aku rindu kita dahulu. Ingatkah
ketika di mana dan kapan saja kita selalu mengabari satu sama lain? Ingatkah ketika kita
saling sok bermesraan walau kita sama-sama tahu bahwa tiada hubungan spesial di
antara kita? Kita, sahabat yang terbentuk setelah tiga tahun berpisah dari
sekolah yang sama. Sahabat yang dahulu selalu bermusuhan dan hobi mencaci maki
kekurangan fisik.
YANK. Kamu, sahabat yang pernah sedikit aku titipkan rasa. Beruntung aku bisa mengunci mulut untuk mengatakan bahwa pernah ada sedikit rasa
kepadamu. Beruntung aku bisa mengalah karena membiarkanmu untuk mencintai yang
lain. Pun menolongmu untuk membantu mendekatkan diri kepada dia. Walau ternyata
cintamu kepadanya bertepuk sebelah tangan. Walau ternyata cintaku kepadamu
bertepuk sebelah tangan. Kita, sahabat yang sama-sama mencintai orang yang
tidak mau peduli.
YANK. Masih teringat di pikiran ini ketika kamu selalu
mengomentari perilaku pasangan yang sedang di mabuk asmara. Ketika mereka
saling bermesraan di muka umum. Di sudut kota, mal, dan Facebook. Namun kini,
lihatlah dirimu di depan kaca. Mengapa kini kamu seperti mereka dahulu?
YANK. Aku rindu kamu dahulu. Rindu sebagai seorang sahabat,
tak lebih. Rindu kamu yang tidak pernah galau akan cinta. Tidak berlebihan mengungkapkan cinta di tempat umum. Tidak seperti layaknya bayi yang haus menetek ibunya. Aku. Rindu. Kamu. Dahulu.
YANK. Aku rindu melepas gelisah padamu. Aku rindu menyebutmu YANK. Aku rindu kamu menyebutku YANK. YANK, bisakah dirimu berubah seperti sedia kala? Bisakah kita menjadi sahabat seperti dahulu?
Semoga kamu dan dia bisa terus bersama, YANK.
2 komentar
Write komentarYANK. jadi inget lagu Wali...
ReplyVina mulai puitis :)
keren,
Reply