Rindu Kakak!
Semoga Kakak membaca tulisan ini, ya. |
Pada akhirnya Kakak menegur saya. Tahu tidak Kak, saya amat
merindukan Kakak!
Saya sudah berharap Kakak datang di acara saya dua minggu
lalu. Namun Kakak masih sama seperti dahulu, manja, tidak mau bersusah payah
datang ke Jakarta. Karena itu saya sempat kehilangan perasaan sama Kakak. Saya
tidak suka lelaki manja, Kak!
Saya sempat menyukai teman lelaki saya yang lain. Tapi tidak
sampai sehari, saya kembali mengharapkan Kakak. Saya rindu kebersamaan kita
dahulu.
Kak, awal Juni kemarin si Om itu bilang. Katanya Kakak suka
sama saya sejak pertemuan di bulan Maret tahun lalu, ya? Tapi mengapa Kakak
tidak ingin mengungkapkannya langsung kepada saya?
Semalam saya mendapatkan mimpi buruk. Kakak ingin pergi
meninggalkan saya menuju pelukan perempuan lain. Sebelumnya Kakak memberikan
saya sebuah cincin berbentuk kacamata. Di dalam mimpi itu, saya terlihat sabar.
Kakak terlihat lebih tampan. Setelah terjaga, saya menangis, Kak.
Kak, seminggu lagi bisakah kita bertemu? Di tepi danau sambil
makan bersama. Saya ingin sesekali berfoto bersama Kakak. Oh iya, perasaan
Kakak masih sama tidak sih? Saya takut Kakak sudah memiliki perasaan lain
kepada perempuan yang lebih baik dari saya.
Kak, saya tidak tahu hingga kapan saya bisa bersabar
menunggu. Menanti. Yang mungkin tidak terlalu pasti. Oh iya, Mama bilang kamu
ganteng, Kak. Jadi nanti kamu tidak perlu khawatir jika ingin ke rumah menemui
saya.
Kak, bisakah sekarang Kakak berada di samping saya? Saya ingin
memeluk dan mencium Kakak, sebentar saja.
1 komentar:
Write komentarMpok, selamat ya mpok dapet Liebster Award dari gue, mihihiiii...manggaaa...
Replyhttp://ratrispensieve.blogspot.com/2014/09/the-liebster-award.html